BICARA DALAM DIAM





Ternyata begitu menyenangkan ya menyaksikan jutaan gerak gerik manusia dalam diam.

Mengobservasi dan mengeksplorasi lika liku gaya bahasa, bicara dan bagaimana mereka berekspresi.

Ada yang begitu perlahan berhati-hati menggunakan gesturnya dalam berinteraksi ..
Ada yang dalam diam dia tau caranya berempati ...
Ada yang sibuk mencari-cari simpati sampai lupa bagaimana caranya membawa diri ..
Ada yang begitu bersikeras mengejar validasi ...
Ada pula yang begitu impulsif hingga tak tersadar bahwa dirinya begitu manipulatif ..

"The quiter you become, the more you can hear" - Ram Dann

Dengan diam, saya jadi begitu banyak mendengar. Mendengar apa yang perlu didengar dan apa yang tidak perlu didengar. 

Tapi diam bukan berarti bungkam, hanya saja ada hal yang perlu direspon atau tidak. 
Terlalu diam justru akan menumpuk emosional dalam diri ..
Terlalu banyak bicara juga akan menjadikan diri terlalu gegabah dalam melakukan sesuatu.

Mungkin bagi sebagian orang, diam bisa diartikan ketidakpedulian seseorang terhadap suatu hal.

Terkadang dalam diam justru kita memproses informasi yang kita tangkap dan menjadikan akal kita berpikir sebelum pada akhirnya apakah suatu hal baik untuk direspon atau tidak. 
Ketika baik untuk direspon, apa yang terjadi selanjutnya, 
Dan ketika tidak direspon maka hal apa yang terjadi berikutnya.

Itulah uniknya manusia, selalu dibekali akal untuk memfilter mana yang baik untuk dilakukan atau tidak.

Diam juga mengajarkan saya untuk memberi jeda sedikit untuk memproses sebuah respon, apakah respon yang saya berikan nantinya akan memberi efek positif atau justru sebaliknya..

Diam bukan berarti tidak berbicara melainkan untuk lebih banyak memperhatikan dan mendengar sebelum pada akhirnya memberikan respon yang tepat.

Karena dibalik diam selalu ada alasan mengapa kita memilih untuk diam.

Comments

Popular Posts