TUMBUH DAN BERKEMBANG BERSAMA PENGALAMAN
Senang rasanya ketika mengeksplorasi lewat media sosial tentang kegiatan setiap manusia di situasi covid-19 dan new normal. Walaupun memang keadaan membuat sebagian besar dari kita merasa terbatas untuk melakukan hal yang biasa dilakukan dengan leluasa, akan tetapi keterbatasan itu justru menjadi sejarah baru untuk mengasah kreatifitas kita walaupun di rumah saja.
Ada yang kemarin-kemarin belajar mengasah skill memasaknya.
Ada juga yang sampai detik ini masih konsisten untuk hidup sehat berolahraga dan bersepeda. (Semoga tetap konsisten dan gak cuma ikut-ikutan)
dan ada 1 hal lagi yang mungkin sudah jarang dilakukan oleh anak muda yaitu "MENANAM", baik itu berupa bahan pangan seperti sayuran, umbi-umbian maupun tanaman hias seperti bunga dan sejenisnya.
Kegiatan menanam di tengah pandemi pada awalnya dilakukan sebagai salah satu cara untuk mempertahankan kondisi pangan masyarakat yang tadinya karena kondisi pandemi terpaksa tidak bisa banyak keluar rumah untuk mencari stok pangan atau sudah terjadinya kelangkaan pangan di pasar. Bagi yang awam soal menanam, hanya berbekal lahan pekarangan rumah seadanya atau menggunakan pot-pot atau juga botol bekas yang dijadikan pot serta benih dan bibit sudah menjadi jalan untuk memulai kegiatan menanam ini. Satu hal yang menarik adalah ketika hal tersebut berawal dari iseng-iseng saja, namun perlahan masyarakat juga belajar bagaimana cara merawat tanaman tersebut dengan baik dan benar.
Bicara tumbuh dan berkembang, kali ini tanaman dan manusia ternyata memiliki kesamaan. Coba dengan seksama perhatikan bagaimana anda merawat tanaman yang sangat anda nantikan untuk dituai. Tentunya kita akan memberikan pupuk terbaik dan air yang cukup setiap harinya dan setelah bibit sudah tumbuh lumayan besar maka terkadang kita memilih media yang baik dengan segala pertimbangan agar tanaman tersebut tidak mati. Segala bentuk kebaikan dan hal yang terbaik kita berikan untuk tanaman.
Begitu juga dengan manusia. kita juga mengalami fase tumbuh dan berkembang layaknya sebuah tanaman. Di fase pertumbuhan, tentunya segala macam bentuk makanan yang baik dan bergizi kita konsumsi dengan harapan dapat tumbuh ideal mengikuti usianya. Bagaimana dengan berkembang ?
"Salah satu hal yang menjadikan manusia berkembang adalah melalui pengalaman dan pengalaman adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang membuat manusia semakin berkembang. "
Dari pengalaman, manusia yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang sudah mengerti semakin paham dan terus selalu belajar dari pengalaman.
Saya jadi ingat bahwa ada salah satu istilah di ilmu sosiologi yang bernama "empirisme" yang mana tokoh atau filsuf utamanya adalah John Locke. Lewat teorinya yang bernama "tabularasa", ia menegaskan bahwa akal itu seperti kertas putih, berbagai ide yang terdapat di dalam
benak manusia berasal dari pengalaman manusia itu sendiri.
"Sumber utama pengetahuan manusia bukanlah terletak pada akalnya, akan tetapi pada pengalamannya yang diperoleh melalui indera. Menurut Locke, indera atau pengalamanlah yang mempengaruhi dan merangsang akal untuk mendapatkan pengetahuan"
Banyak dari kita yang melalui pengalaman buruk dan pada akhirnya terhenti. Padahal banyak yang bilang bahwa pengalaman adalah guru terbaik bukan ? Seburuk apapun pengalaman yang didapat akan selalu membuka jalan terbaik untuk hidup kita ke depan dengan catatan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Semakin banyak manusia merasakan pengalaman yang gagal dan semakin banyak mereka mencoba, maka mereka perlahan akan menemukan cara agar pengalaman masa lalu tidak terulang kembali ke depannya . Melalui proses berpikir diikuti dengan penentuan pilihan atas hidupnya, manusia pada akhirnya akan terus tumbuh dan berkembang .
Sumber :
Juhari. 2013. MUATAN SOSIOLOGI DALAM PEMIKIRAN FILSAFAT JOHN LOCKE. Jurnal Al-Bayan Vol. 19 No. 27 Januari-Juni Tahun 2013.
"Sumber utama pengetahuan manusia bukanlah terletak pada akalnya, akan tetapi pada pengalamannya yang diperoleh melalui indera. Menurut Locke, indera atau pengalamanlah yang mempengaruhi dan merangsang akal untuk mendapatkan pengetahuan"
Banyak dari kita yang melalui pengalaman buruk dan pada akhirnya terhenti. Padahal banyak yang bilang bahwa pengalaman adalah guru terbaik bukan ? Seburuk apapun pengalaman yang didapat akan selalu membuka jalan terbaik untuk hidup kita ke depan dengan catatan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Semakin banyak manusia merasakan pengalaman yang gagal dan semakin banyak mereka mencoba, maka mereka perlahan akan menemukan cara agar pengalaman masa lalu tidak terulang kembali ke depannya . Melalui proses berpikir diikuti dengan penentuan pilihan atas hidupnya, manusia pada akhirnya akan terus tumbuh dan berkembang .
Sumber :
Juhari. 2013. MUATAN SOSIOLOGI DALAM PEMIKIRAN FILSAFAT JOHN LOCKE. Jurnal Al-Bayan Vol. 19 No. 27 Januari-Juni Tahun 2013.
Comments
Post a Comment