MENJADI KREATIF DI SOSIAL MEDIA


Mengapa masih banyak orang yang ingin viral ? 
dan apa tujuan serta esensi dari sebuah popularitas itu sendiri ?

Kita sadar bahwa secara perlahan televisi dan radio sudah mulai ditinggalkan 
dan orang-orang cenderung beralih pada eksistensinya sosial media untuk menjangkau dunia yang lebih luas lagi daripada hanya sekedar menonton dan mendengarkan berita yang dipaparkan melalui televisi/radio.  

Tren sosial media juga secara perlahan menggiring minat setiap orang untuk membuat perubahan-perubahan atas dirinya demi mendapatkan sebuah pengakuan. 

Eksistensi sosial media menjadi kebutuhan bagi setiap orang untuk mengakses informasi dan hiburan. Namun, sebagian dari kita masih ada yang berasumsi bahwa sosial media cenderung memberikan efek negatif bagi penggunanya . 

Lantas, yang jadi pertanyaan adalah ....


"yang salah, sosial medianya atau penggunanya ?"

Media atau sosial media pada dasarnya merupakan sebuah inovasi teknologi yang 
bersifat netral
bahkan jika kita telisik,
mereka cenderung menawarkan kemudahan dalam akses informasi baik secara pribadi maupun untuk urusan produktivitas kerja, memberikan wadah untuk berekspresi serta memberikan kesempatan bagi kita untuk menjangkau dunia. 

Namun pada kenyataannya, apa yang disajikan di sosial media oleh penggunanya berbanding terbalik dari manfaat dan tujuan lahirnya sosial media itu sendiri. 
Kita ambil contoh ....

Youtube menjadi salah satu sosial media yang dewasa ini sedang gencar-gencarnya memberikan bermacam-macam tayangan yang disajikan oleh creatornya. Kita membuka aplikasi tersebut dengan harapan ada tontonan yang memberikan manfaat atau setidaknya mampu untuk menghibur. Tapi kenyataannya, trending yang kita lihat tidak sesuai dengan harapan. Banyak judul konten yang terlihat sama secara konsepnya dan entah kenapa itu menjadi populer. Karena hal itulah saat ini sulit untuk mendapatkan sebuah konten yang menurut saya berkualitas dan bermanfaat. 

"And that's why 
I think people nowaday can be popular 
just only 15 minutes"

Mengapa demikian ? 
Karena orientasi creator sekarang adalah kuantitas bukan kualitas.
Mengejar viewers dan likes terbanyak merupakan adiksi tersendiri bagi mereka. 

dan ketika mereka sudah mencapai semuanya, 
kemudian apa yang akan mereka lakukan selanjutnya dengan pencapaian tersebut ? 
Apakah cukup hanya merasa puas dengan hal tersebut ?

Tidak salah bagi mereka untuk menciptakan konten yang demikian, namun yang perlu diperhatikan adalah konten merupakan bentuk pesan baik langsung maupun tidak langsung yang diberikan oleh creator kepada penonton atau pembaca dan bagaimana pesan itu dapat tersampaikan dengan baik oleh penonton atau pembaca dengan harapan dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun panjang. 

Konten akan terlihat menarik jika kita konsisten membangunnya sesuai dengan aktualisasi diri. Orang yang berkecimpung di bidang konten sering disebut sebagai "Content Creator"

Creator memiliki makna sebagai orang yang memiliki kreasi dan membutuhkan kreativitas untuk membuat kontennya menarik dan bermanfaat. Tapi yang kita lihat saat ini banyak "Imitation Creator" yang bermukim di sosial media. 

Menjadi kreatif di sosial media tentunya menggiring diri pribadi untuk memunculkan ciri khas tertentu yang membekas di pikiran dan pemahaman penonton atau pembaca bukan malah menjadi seorang plagiator konsep dari kreator lain hanya demi mendapat sanjungan viewers . Orang bisa mengenal kita melalui konten yang unik dan di bangun secara konsisten. Saya percaya, setiap orang di dunia sudah diberikan talenta, tinggal bagaimana kita mampu mengontrol dan mengembangkan talenta tersebut menjadi sebuah inovasi yang kreatif, khususnya dalam bersosial media. 

"Creative people is more better 
than be a seeker attention"

Comments

Popular Posts