EKSIBISIONISME & TERANCAMNYA RUANG AMAN PEREMPUAN
Konteks perempuan selalu diidentikan sebagai sosok yang lemah berhati lembut dan penurut
di mana dalam konteks ini cenderung diperlakukan tidak sebagaimana mestinya
contohnya
'kasus pelecehan'
yang sudah marak baik secara langsung atau terselubung
Menurut data catatatan tahunan
Komnas Perempuan
setidaknya terdapat 708 kasus pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia
sepanjang tahun 2018
(Source : CATAHU Komnas Perempuan Tahun 2018)
Dalam temuan survei,
mayoritas korban pelecehan seksual di ruang publik tidak mengenakan baju terbuka,
melainkan memakai celana atau rok panjang (18%), hijab (17%) dan baju lengan panjang (16%)
(Source : bbc.com/pelecehan seksual di ruang publik)
Survei juga mengatakan bahwa
terjadinya pelecehan seksual di ruang publik
paling tinggi terjadi di siang hari dengan persentase 35%,
di pagi hari 17%, di sore hari 25% dan di malam hari 21%
(Source : bbc.com/pelecehan seksual di ruang publik)
Beberapa perempuan bahkan termasuk anda
mungkin pernah berbagi pengalaman melalui media sosial
mengenai kasus pelecehan yang dialami
dan mirisnya,
hal tersebut terjadi di ruang publik
bahkan ketika menaiki transportasi publik
EKSIBISIONISME
adalah perilaku kelainan seksual
di mana seseorang suka atau gemar memperlihatkan organ vitalnya
kepada lawan jenis untuk memuaskan hasrat pribadi
menurut pengalaman dari orang lain,
ketika bertemu dengan eksibisioniss dan ekspresi kita kaget,
lalu kita takut bahkan menjerit,
justru hal yang dirasakan oleh eksibisionis adalah
senang dan berhasil mencapai klimaksnya
berdasarkan referensi dan pengalaman,
eksibisionis melancarkan aksinya di ruang publik dan
transportasi umum seperti di halte,
di dalam bus, dan kereta/KRLbahkan saat mengemudi ojek
data survei pada 46.349 responden
menemukan bahwa lokasi yang paling banyak terjadi kasus pelecehan seksual yaitu :
- jalanan umum (33%)
- transportasi umum (19%)
- sekolah/kampus (15%)
dan transportasi umum yang paling banyak terjadi pelecehan seksual antara lain :
- bus (36%)
- angkot (30%)
- KRL (18%)
(Source : bbc.com/pelecehan seksual di ruang publik)
Beberapa kasus yang pernah dipublikasikan lewat media
yang masih terkait dengan perempuan
dan kelainan seksual adalah :
- perkosaan / pencabulan
- pencurian pakaian dalam
- aksi mabuk rebusan pembalut
- pelecehan dengan menunjukkan organ vital di ruang publik
- dan yang terbaru adalah aksi eksibisionis yang melempar sperma ke korban dalam hal ini perempuan di ruang publik
Hal-hal yang demikian lantas meninggalkan
rasa takut, trauma dan adanya ancaman
ketika perempuan sedang berada dalam aktivitas dan ruang geraknya
lalu kita sebagai perempuan,
apa yang sebaiknya harus kita lakukan ketika menghadapi
situasi dan kondisi demikian ?
- Jangan panik, tinggalkan secepat mungkin dengan ekspresi yang tenang
- Bersikap cuek dan segera berbaur di tempat keramaian
- Jika kondisimu sudah terlanjur panik dan pelaku semakin mendekat, segeralah berteriak minta tolong
- Jika terjadi pada saat kamu mengendari ojol, rekam/capture history order yang tertera identitas driver dan catat nomor kendaraan yang sedang kamu naiki serta deskripsikan seluruh karakteristik pelaku. Kemudian segeralah membuat aporan tindak lanjut jika keadaan tersebut mengancam keselamatanmu karena bukti fisik yang kamu peroleh bisa menjadi bahan pertimbangan pihak keamanan untuk memproses pencarian pelaku
- Kurangi berpergian seorang diri, jika sudah terlanjur maka cobalah untuk mengikuti alur keramaian di tempat umum
- selalu sedia minyak angin berbentuk spray jika dalam keadaan bahaya. Setelah di semprot giliran kesempatan anda untuk memfoto pelaku sambil menjauh
Perlu diingat bahwa kebanyakan dari kasus yang terjadi dan pada saat tahap pelaporan
seringkali ditemukan bahwa aparat keamanan
sulit mengindikasi kejadian tersebut karena tidak ada alat bukti yang memadai
dan keterangan kejadian yang kurang jelas dideskripsikan
Tugas kita, walaupun dalam keadaaan genting,
kritis dan cepat tanggap sangat diperlukan
sempatkanlah berpikir untuk memfoto atau mencatat kendaraan
atau rekam apapun karakteristik yang ada di pelaku, waktu kejadian, tempat
dan bagaimana kejadian tersebut berlangsung
"Jadi problemnya, ketika Anda perempuan,
maka Anda bisa mengalami pelecehan seksual
dengan pakaian apapun yang Anda Gunakan"
- Komisioner Komnas Perempuan, Mariana Amirudin
(Source : bbc.com/pelecehan seksual di ruang publik)
Selalu berhati-hati di mana pun kamu berada
Perempuan dituntut untuk lebih skeptis dan kritis untuk memperoleh keamanan
dalam berbagai situasi
bukan jadi seorang perempuan yang kaku dan lemah
mudah terancam oleh berbagai kondisi
Comments
Post a Comment