MENGHARGAI SEBUAH PROSES
Ketika hidup jadi serba mudah, saya sadar bahwa saya terjebak dalam pribadi yang .......
mudah menerima saran orang lain,
mudah untuk diprovokasi orang lain,
mudah untuk berpikir statis,
mudah mengeluh,
mudah terjebak di belenggu emosi,
mudah marah,
mudah berkata kasar,
mudah meneteskan air mata,
mudah untuk berkata bahwa saya adalah
salah satu diantara orang yang paling menyedihkan di dunia
dan pada akhirnya, semua yang sudah kita mudahkan terlihat menjadi sulit untuk dijalani,
dan lagi ....
kita berusaha keras mencari celah dan cara agar yang sulit dibuat menjadi mudah dijalani,
kemudian berulang untuk kesekian kalinya.
memang benar, berkata itu mudah
tapi
tak semudah menjalankannya
hanya saja kita masih terlalu sibuk......
sibuk berdengki dengan pencapaian orang lain,
sibuk berdebat dengan emosi diri,
sibuk mendemonstrasikan bahwa diri kita terjebak di dalam ketidakmampuan,
sibuk menggubris cuitan hati yang letih atas keterbatasan diri,
sibuk berusaha berkaca sesuai standar orang lain,
sibuk sampai lupa bagaimana seharusnya menata diri,
Proses menjadi diri sendiri pun pada akhirnya terhenti.
dan kita mulai bergumam bahwa
"aku kenapa begini ???"
"aku harus apa lagi ?"
"apa yang salah denganku hari ini ?"
Lantas,
apa maknanya bertanya tanpa adanya usaha yang berarti ?
manusia memang unik,
dia tahu dirinya kenapa tapi tidak tahu harus mulai dari mana.
manusia memang unik,
dia punya cara sendiri demi pertahanan eksistensi.
dan manusia memang unik,
dia mampu menentukan pilihan bagaimana dia harus berproses
berproses menentukan mana yang baik atau yang buruk untuk dijalani,
berproses untuk menyaring apa yang seharusnya dan yang selayaknya dijalani,
berprosees untuk berdamai dengan masa lalu dan siap bergaul dengan masa depan,
berproses untuk menentukan mana yang harus diprioritskan,
dan berproses berteman dengan setiap masalah
karena hidup pada dasarnya bukan soal
apakah saya bisa berhasil seperti dia ??
melainkan soal
bagaimana saya mampu menempatkan diri,
bagaimana saya mampu mengontrol diri
dan
bagaimana saya mampu berproses menjadi yang lebih baik dari yang terbaik
Comments
Post a Comment